Krisis Thailand Dunia Kecam Kekerasan di Bangkok
WASHINGTON, KOMPAS.com — Dunia mengutuk kekerasan yang terjadi di Bangkok, Thailand, dan menyerukan kepada pihak-pihak yang terlibat untuk melakukan rekonsiliasi.
Amerika Serikat memimpin dunia dalam mengutuk kerusuhan yang terjadi, Rabu (19/5/2010), yang menewaskan sedikitnya enam orang. Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan adanya upaya baru untuk mengakhiri kekerasan tersebut.
Massa "Kaus Merah" yang antipemerintah membakar lebih dari dua lusin bangunan di Bangkok, termasuk bursa saham, dalam aksi kekerasan yang mendorong pemerintah untuk menyatakan jam malam di sekitar sepertiga wilayah negara itu.
Washington melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, Gordon Duguid, mengatakan, pihaknya sangat prihatin bahwa massa Kaus Merah telah terlibat dalam aksi pembakaran, menyerang infrastruktur listrik dan kantor media serta wartawan. "Kami mengutuk perilaku semacam itu dan menyerukan kepada pemimpin mereka serta politisi oposisi untuk mengendalikan para pendukungnya demi menghentikan tindakan seperti itu."
Sekjen PBB Ban Ki-moon juga menyatakan keprihatinan atas peningkatan kekerasan dan menuntut upaya untuk mengakhiri krisis tersebut secara damai. "Dia terus mendesak adanya langkah yang harus diambil oleh Pemerintah Thailand dan pengunjuk rasa untuk menghindari kekerasan lebih lanjut dan hilangnya nyawa serta untuk mengatasi masalah secara damai," kata juru bicara PBB, Martin Nesirky.
Uni Eropa menegaskan, rekonsiliasi antarpihak yang terlibat merupakan keharusan. "Thailand kini memasuki masa di mana rekonsiliasi bukan lagi sebuah opsi, itu merupakan hal mutlak yang harus ditempuh," kata Presiden Parlemen Uni Eropa Jerzy Buzek dalam sebuah pernyataan.
"Terlalu banyak darah telah tumpah di jalan-jalan Bangkok," kata Buzek. "Saya berharap, konfrontasi kekerasan antara pasukan pemerintah dan demonstran mendekati akhir."
Brasil juga menyatakan solidaritas dengan bangsa Thailand dan berharap situasi bisa cepat kembali normal. Menteri Luar Negeri Denmark Lene Espersen mengatakan, ia sangat cemas dengan situasi di Thailand dan mendesak semua pihak, pemerintah dan para pengunjuk rasa, untuk menahan diri dalam situasi yang sangat tegang itu.
Denmark seperti sejumlah negara lain telah menutup kedutaan besarnya di Bangkok sejak Minggu dan para stafnya telah dipindahkan ke hotel di luar zona bahaya.
Source
Browse: Home > Krisis Thailand Dunia Kecam Kekerasan di Bangkok
Thursday, May 20, 2010
Krisis Thailand Dunia Kecam Kekerasan di Bangkok
Labels: International news
0 Comments:
Post a Comment