Pidato Mengambang, Presiden Tak Mengerti Bahasa Rakyat
Laporan wartawan KOMPAS.com Rosdianah Dewi
JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Reform Institute, Yudhi Latief, menyerukan agar semua rakyat Indonesia bersatu untuk ikut melawan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pasalnya, Presiden dianggap tidak mengerti bahasa rakyat.
"Susah mengharapkan Presiden karena Presiden sendiri menjadi bagian dari persoalan itu sendiri," kata Yudhi Latief di Kantor Imparsial, Senin (23/11) malam.
Yudhi mengatakan, pidato mengenai sikapnya terkait rekomendasi Tim Delapan betul-betul mengecewakan. Momen yang seharusnya digunakan Presiden untuk menjawab kebingungan rakyat, hal tersebut disia-siakan.
"Ini artinya SBY tidak mengerti bahasa masayarakat, tidak tahu rasa keadilan. SBY hanya mempertimbangkan kekuasaan sendiri bukan menyelamatkan masayarakat," katanya.
Untuk itu, kata Yudhi, atas nama masyarakat, mereka akan berjuang menggoyang posisi SBY. Pasalnya, Presiden yang tidak mengerti bahasa rakyat dianggap tidak bisa memimpin negara ini lebih lama lagi.
"SBY kehilangan logika umum, bagaimana bisa seluruh pidatonya hanya retorika kosong," ujar dia.
Dia mengatakan, pidato Presiden menjadi mengambang karena tidak ada keputusan apa pun yang diambil. "Tidak ada ketegasan langkah apa yang akan diambil," ucap Yudhi Latief.
Sumber : Kompas.Com
Browse: Home > Pidato Mengambang, Presiden Tak Mengerti Bahasa Rakyat
Tuesday, November 24, 2009
Pidato Mengambang, Presiden Tak Mengerti Bahasa Rakyat
Labels: Berita dan Peristiwa
0 Comments:
Post a Comment